MAKALAH PERANAN KOMUNIKASI DALAM KEGIATAN BISNIS
MAKALAH PERANAN KOMUNIKASI DALAM
KEGIATAN BISNIS
KELAS : 4EA35
KELOMPOK : 1
1. Ade
Alim Nurdin (10214181) 7. Aditya
Henra Permana (10214300)
2. Ruswana
Efendi (19214862) 8. Khoirul Anwar (15214870)
3. Bahrudin
Setama (12214015)
9. Ichsan Fauzan (15214066)
4. Tua
Parlindungan (1A214895) 10. Gilang
Maulana (14214551)
5. Diva
Owen (1C214787) 11. Arif
Syariffudin (11214608)
6. Yonando
Saputra (1C214455) 12. Imanuel
Habonaron (15214239)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
Latar
Belakang Penyelenggaraan Komunikasi dengan Pasar
Komunikasi
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
Dengan berkomunikasi kita dapat melakukan hal apa saja termasuk berbisnis. Pada
dasarnya komunikasi terbagi menjadi dua macam yaitu komunikasi verbal dan
komunikasi non verbal. Dalam dunia bisnis komunikasi yang digunakan pun sama
yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Walaupun bentuk komunikasinya berbeda
tapi tujuannya tetap sama yaitu untuk penyampaian dan pengiriman pesan.
Penyelenggaraan
komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap produsen
yang menghasilkan produk secara besar-besaran yang ditujukkan pada konsumen
yang tidak dikenalnya. Penyelenggaraan komunikasi dengan pasar juga berarti
suatu syarat mutlak bagi setiap pengusaha yang ingin menjamin kelangsungan
hidup perusahaannya dan terus maju berkembang.
Dalam
lingkungan bisnis, ada aneka sarana komunikasi perdagangan yang dapat
dipergunakan para pengusaha untuk berkomunikasi dengan masyarakat konsumen.
Sarana-sarana komunikasi perdagangan yang tersedia antara lain adalah dalam
wujud pengiriman surat, pengiriman kawat, percakapan telepon, kunjungan
pribadi, dan lain-lain. Jenis-jenis sarana komunikasi perdagangan yang
disebutkan tadi hanya sesuai bilamana dipergunakan dalam daerah pemasaran
barang dan jasa yang ruang lingkupnya terbatas.
Untuk
berkomunikasi dalam suatu daerah pemasaran yang sangat luas, dimana calon
konsumen kita jumlahnya beribu-ribu bahkan mungkin mencapai jutaan atau puluhan
juta orang, kita memerlukan sarana komunikasi pemasarn khusus seperti
periklanan. Karena periklanan dalam rangkaian usaha yang dilakukan setiap
pengusaha merupakan suatu alat pemasaran yang bidang geraknya justru terletak
dalam bidang komunikasi massa.
PERANAN
KOMUNIKASI DALAM DUNIA BISNIS
Penyelenggaraan
Komunikasi dengan Pasar
Penyelenggaraan
komunikasi dengan pasar, merupakan suatu syarat mutlak bagi setiap produsen
yang menghasilkan produk secara besar-besaran yang dituukkan pada konsumen yang
tidak dikenalnya.
Untuk
berkomunikasi dalam suatu daerah pemasaran yang sangat luas, dimana calon
konsumen kita jumlahnya beribu-ribu bahkan mungkin mencapai jutaan atau puluhan
juta orang, kita memerlukan sarana komunikasi pemasarn khusus seperti
periklanan. Karena periklanan dalam rangkaian usaha yang dilakukan setiap
pengusaha merupakan suatu alat pemasaran yang bidang geraknya justru terletak
dalam bidang komunikasi massa.
Konsep
Dasar dan Peranan Komunikasi
Komunikasi
pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang kaitannya
dengan masalah hubungan atau diartikna pula sebagai saling tukar menukar
pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antara manusia baik
individu maupun kelompok.
Dalam
garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi
dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Apabila dirumuskan, pada
dasarnya komunikasi adalah pemberian dan penerimaan informasi berupa
pengetahuan dan pengertian dengan maksud untuk mengubah partisipasi agar
hal-hal yang diberitahukan itu menjdi milik bersama. Jadi dengan singkat dapat
dikatakan bahwa arti penting komunikasi adalah sebagai sarana atau alat untuk
menciptakan jalinan pengertian yang sama dan serasi serta menimbulkan dasar
tindakan serta dasar terbentuknya kerja sama.
Peranan
komunikasi dapat diformulasikan sebagai berikut :
a.
Sebagai alat untuk menciptakan kesamaan pengertian.
b.
Sebagai alat untuk menggerakkan perbuatan atau reaksi pesan (komunikator).
Pada
dasarnya konsep dasar komunikasi meliputi :
a.
Proses Komunikasi
b.
Elemen-elemen Komunikasi
–
Sender-write, speker, encoder (pengirim, penulis, pembicara, pembuat pesan)
–
Message (pesan)
–
Medium-letter, memo, report, speech, chart, etc (media surat, memo, laporan,
materi pembicaraan, peta dan sebagainya)
–
Receiver-reader, listener, perceiver, decoder (penerima, pembicara, pendengar,
pengamat)
c.
Motivasi untuk komunikasi
–
Mengurangi ketidakpastian
–
Memecahkan masalah
–
Meningkatkan keyakinan
–
Kontrol Situasi
–
Balikan (feedback)
Tujuan
Komunikasi
•
Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dan lambang yang
disampaikan, dengan maksud apa yang kita sampaikan itu dapat dimengerti oleh
komunikan dengan sebaik-baiknya sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti
apa yang kita maksudkan.
•
Merangsang pemikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsang yang ia
terima, supaya gagasan tersebut dapat diterima orang lain dengan pendekatan
persuasif, bukan memaksakan kehendak.
•
Melakukan suatu tindakan yang selaras sebagaimana diharapkan dengan adanya
penyampaian pesan tersebut yaitu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
•
Memahami orang lain, kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi
masyarakat tentang apa yang diinginkan, jangan mereka menginginkan kemauannya.
Komponen-komponen
Komunikasi
a.
Komunikator / Communication yaitu subyek yang menerima pesan / informasi atau
berita.
b.
Komunikan / Communicate yaitu subyek yang menerima / dituju berita yang
dikirimkan.
c.
Pesan / berita / warta (message).
d.
Respon / response yaitu tanggapan.
e.
Media / tool / technology yaitu alat yang dipergunakan untuk menyampaikan warta
/ pesan.
Komunikasi
Tatap Muka
Tujuan
dari komunikasi tatap muka antara lain :
•
Mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah.
•
Mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam menyelesaikan
masalah.
•
Mengerti tentang komponen-komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi
baik.
•
Mempelajari teknik-teknik pokok agar komunikasi tatap muka menjadi baik.
•
Dapat mengembangkan keterampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka.
Keuntungan
menggunakan komunikasi tatap muka adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap
arti yang tersimpan. Berkomunikasi dengan tatap muka akan mengajak anda untuk
berkesempatan membaca isyarat, expresi wajah, gerak tangan, tekanan suara, dan
lain-lain.
Kerugian
komunikasi tatap muka adalah memerlukan waktu yang lama. Secara alamiah dan
spontan komunikasi tatap muka sering menghasilkan kepentingan dan kesulitan
yang mengakibatkan berlalunya waktu percuma. Komunikasi tatap muka menghendaki
keterampilan komunikasi, mendengarkan secara efektif dan menangani konflik dan
reaksi negatif.
TUJUAN
KOMUNIKASI BISNIS
Secara
umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu; memberi informasi (Informing)
persuasi (persuading) dan melakukan kolaborasi, (collaborating) dengan audiens
(pelanggan).
a.
Memberi Informasi
Tujuan
pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan
dengan dunia bisnis kepada pihak lain, contoh seorang pemimpin perusahaan ingin
mendapatkan pegawai yang diharapkan, maka Dia memasang iklan melalui mass
media, memasang websitus/situs di jalur internet, dalam hal ini setiap media
mempunyai kelebihan dan kekurangan dilihat dari jangkauan dan biayanya, untuk
itu harus memilih media mana yang akan dipilih.
Dan
itu tergantung pada kebijakan perusahaan dengan melihat kemampuan internal
perusahaan tersebut. Contoh yang lain misalnya sebuah Departemen Store memasang
tulisan discotn besar-besaran pada produknya.
b.
Memberi Persuasi
Tujuan
kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa
yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar, hal ini sering dilakukan
terutama yang berkaitan dengan penegasan konfi rmasi pesanan pelanggan atau
negoisasi dengan pelanggan, agar kedua pihak memperoleh manfaat secara
bersama-sama tanpa ada yang merasa dirugikan.
c.
Melakukan Kolaborasi
Tujuan
ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi, atau kerja sama
bisnis antara seseorang dengan orang lain, melalui jalinan komunikasi bisnis
tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerja sama bisnis, saat
sekarang seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi maka seseorang
dapat menggunakan berbagai media telekomunikasi seperti telpon, faksimile, telpon
seluler, internet surat elektronik, teleconference. Teknologi komunikasi
tersebut sangat penting artinya dalam pererat kerja sama bisnis.
Umpan
Balik dan Bentuk-Bentuknya
1.
Umpan Balik
Dalam
setiap kegiatan komunikasi merupakan kegiatan pengiriman dan penerimaan lambang
ataupun keinginan untuk mengubah pendapat orang lain yang merupakan juga suatu
usaha untuk mengadakan hubungan sosial. Pada peristiwa lain, seorang pimpinan
menegur anak buahnya karena berbuat kesalahan sehingga anak buah tersebut
menyesali perbuatannya. Pengarahan dan teguran tersebut disamakan dengan pesan
(message), sedangkan tepukan tangan dinamakan umpan balik. Antara umpan balik
dan pesan terdapat hubungan sebab akibat (causalitas). Pesan (message) itu
dapat berbentuk bermacam-macam seperti pidato, pengarahan, intruksi, tugas,
perintah, analisis, dll. Pesan dapat juga berbentuk tulisan, lisan,
gambar-gambar dan bahkan demonstrasi atau penghargaan. Umpan balik (feed back)
pun dapat berbentuk bermacam-macam seperti hasil (pelaksanaan suatu tugas),
laporan, sikap yang timbul, pertanyaan, reaksi, dsb. Sebagaimana pesan maka
umpan balikpun dapat berupa tulisan, lisan, peragaan, dsb. Umpan balik yang
baik diperlukan syarat-syarat tertentu antara lain :
A.
Umpan balik hendaknya jujur
Umpan
balik yang tidak jujur bersumber pada kebiasaan untuk menyenangkan orang lain,
keinginan memberi nasihat, keinginan untuk menang dalam argumentasi, malah
lebih buruk lagi apabia ada keinginan untuk mengambil muka, menjilat, dan
menyakiti orang. Umpan balik seperti ini bukan saja berguna tapi merusak.
2.
Umpan balik hendaklah tentang sesuatu yang khusus dan jelas bukan sesuatu
secara umum dan kabur.
3.
Umpan balik hendaklah mengenai sesuatu dimana orang yang bersangkutan dapat
berbuat apa-apa. Umpan balik tentang sesuatu di mana orang yang bersangkutan
tidak dapat berbuat apa-apa adalah umpan balik yang tidak berguna dan malah
bisa menimbulkan perasaan mendongkol.
4.
Umpan balik hendaklah jangan bersifat penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah
judgement bukan evaluasi. Umpan balik yang bersifat penilaian yang jujur
sekalipun masih dapat menimbulkan akibat yang buruk, maka sebaiknya umpan balik
seperti itu dihindarkan.
5.
Umpan balik hendaklah deskriptif, sehingga betul-betul jelas . dalam hal ini
memerlukan gambaran apa yang dikehendaki jelas dan terang. Prinsip deskriptif
itu mengajarkan pula bahwa umpan balik hendaknya mengungkapkan juga yang baik
disamping sesuatu yang perlu diperbaiki lagi. Dalam hal ini kita sering lupa
selalu mengungkapkan yang buruk tanpa menyatakan yang baiknya sehingga jarang
sekali melihat titik-titik terang dalam pengembangan seseorang.
6.
Umpan balik hendaklah bersifat hasil oriented dan bukan person oriented. Dalam
hal ini maka yang diutamakan bukan orangnya tetapi kerjanya.
7.
Umpan balik hendaklah memperhatikan timing , tidak ada patokan tentang waktu.
B.
Bentuk-bentuk Umpan Balik
Bentuk-bentuk
umpan balik antara lain :
1.
External Feedback
Umpan
balik yang baik diterima langsung oleh komunikator dari komunikan.
2.
Internal Feedback
Umpan
balik yang diterima komunikator bukan dari komunikan akan tetapi datang dari
pesan itu sendiri atau dari komunikator itu sendri.
3.
Direct Feedback atau Immediate Feedback
Umpan
balik langsung dalam suatu komunikasi, komunikan menggerakkan salah satu
anggota badannya.
4.
Indirect Feedback atau Delaiged Feedback
Dalam
bentuk surat kepada redaksi surat kabar, penyiar radio, dll. Hal ini umpan
balik membutuhkan waktu.
5.
Inferential Feedback
Umpan
balik yang diterima dalam komunikasi massa yang disimpulkan sendiri ioleh
komunikator meskipun secara tidak langsung akan tetapi cukup relevan dengan
pesan yang disampaikan.
6.
Zero Feedback
Artinya
bahwa komunikasi yang disampaikan oleh kemunikator kepada komunikan meskipun
komunikan menyampaikan umpan balik tersebut tidak dipahami oleh komunikator.
7.
Neutral Feedback
Umpan
balik yang netral berarti bahwa informasi yang diterima kembali oleh
komunikator tidak relevan dengan pesan yang disampaikan semula.
8.
Positive Feedback
Komunikasi
yang disampaikan oleh komunikator kepada kemunikan mendapat tanggapan positif,
misalnya dengan adanya penerimaan pada pesan yang disampaikan.
9.
Negative Feedback
Komunikasi
yang disampaikan oleh kemunikator mendapat tantangan dari komunikan.
Kesalahpahaman
dalam Berkomunikasi
Missunderstanding
(kesalahpahaman) merupakan salah satu kendala komunikasi efektif dan sangat
berpeluang menciptakan konflik. Suatu kondisi salah paham biasa dimunculkan
ketika suatu informsi yang diterima oleh seseorang memiliki makna atau esensi
yang berbeda dari yang dimaksudkan oleh si pemberi atau penyampai informasi.
Kesalahpahaman ini banyak sekali bentuknya, mulai dari hal-
hal
sepele dalam kehidupan sehari-hari, sampai kesalahpahaman oleh kalangan elit
politik yang menentukan kehidupan orang banyak.
Salah
satu bentuk kesalahpahaman yang cukup “parah” adalah cultural misunderstanding,
atau kesalahpahaman kultural. Dalam hal ini, budaya dan kebiasaan yang melekat
menjadi penghalang terjalinnya komunikasi yang efektif. Misalnya, seorang
lelaki Sunda memiliki menantu pemuda Jawa. Saat si menantu akan makan, demi
kesopanan dan etika, dia menawari mertuanya. Di Jawa, untuk menawari makan
orang yg lebih tua, digunakan kata “dhahar” yang artinya sudah sangat halus.
Padahal, jika kata “dhahar” ini digunakan untuk orang Sunda, artinya menjadi
sangat kasar, karena orang Sunda menggunakan kata “tuang” untuk kata makan yang
paling halus.
Rata-rata
kesalahpahaman memang terjadi pada komunikasi yang masih dasar, yakni tahapan
komunikasi yang menyenangkan. Dalam tahapan ini, komunikator dan komunikan
merasa masih belum perlu membahas masalah secara detail, sehingga kadang
terselip beberapa poin yang menjadi sumber kesalahpahaman. Berbeda dengan
tahapan lain, misalnya komunikasi untuk hubungan yg lebih baik, yang walaupun
kadang tetap ada yg namanya salah paham, namun sudah dalam jumlah yang minimal.
Kondisi
kesalahpahaman semacam ini umumnya disebabkan karena tingkat kemampuan
berkomunikasi yang kurang baik, entah itu dalam hal menyampaikan informasi
maupun dalam hal menerima informasi. Disini kemampuan berkomunikasi memegang
peranan yang sangat penting. Bagaimanapun juga, kemampuan berkomunikasi
seseorang turut menentukan efektif tidaknya hubungan yang dibangun dengan orang
lain.
Ada
beberapa cara untuk menghindari kesalahpahaman. Yang paling penting adalah
meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan ini bisa kita tingkatkan
dengan, misalnya, banyak membaca koran atau tulisan lain yang memakai tata
bahasa efektif dan sistematis. Dengan rutin membaca, kosakata kita akan semakin
kaya dan mempermudah untuk menjalin komunikasi. Selain itu, jangan lupa
tanyakan kepada lawan bicara hal-hal yang kita belum jelas maksudnya.
Cara
ini membantu untuk menghindari salah paham akibat salah persepsi. Cara yang
lain, tingkatkan sensitivitas kita pada lawan bicara dan kurangi sensitivitas
dari lawan bicara. Dengan kata lain, tingkatkan kepekaan kita untuk merasakan
perasaan lawan bicara, agar kita lebih berhati-hati dalam memilih dan
menyampaikan kata. Sebaliknya, kurangi kepekaan kita dari kata-kata yang
diucapkan oleh lawan bicara. Jangan sampai kita tersinggung oleh hal-hal
sepele, hanya karena kita terlalu sensitif dalam menanggapi orang lain.
Memperbaiki
Komunikasi dalam Organisasi
Untuk
dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, antara
lain : persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan /
keserasian.
Komunikasi
yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan
memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1.
Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati
2.
Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3.
Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima pesan
KEBERHASILAN
KOMUNIKASI BISNIS
Keberhasilan
komunikasi di dalam suatu organisasi akan ditentukan oleh kesamaan pemahaman
antara-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Kesamaan pemahaman ini
dipengaruhi oleh kejelasan pesan, cara penyampaian pesan, perilaku komunikasi,
dan situasi (tempat dan waktu) komunikasi. Komunikasi organisasi biasanya
menggunakan kombinasi cara berkomunikasi (lisan, tertulis dan tayangan) yang
memungkinkan terjadinya peyerapan informasi dengan lebih mudah dan jelas.
Secara
empiris, pemahaman orang perihal sesuatu hal akan lebih mudah diserap dan
dipahami jika sesuatu tersebut diperlihatkan dibanding hanya diperdengarkan
atau dibacakan. Dan akan lebih baik lagi hasilnya jika sesuatu yang
dikomunikasikan tersebut, selain diperlihatkan juga sekaligus dipraktikkan.
Hasil
studi tentang perilaku bisnis di kalangan eksekutif menunjukkan fakta bahwa
kemampuan berkomunikasi merupakan unsur pokok di antara berbagai faktor
personal yang diperlukan untuk mempromosikan menejemen organisasi atau
mengatasi konflik menejemen (Boove and Thill, 2002). Dengan kata lain,
kemampuan berkomunikasi efektif sekaligus juga merupakan salah satu ciri mutu
SDM karyawan. Istilahnya, komunikasi efektif dalam suatu organisasi dapat
diumpamakan seperti darah dalam tubuh dan kunci kesuksesan.
Keberhasilan
komunikasi bisnis juga sangat ditentukan oleh adanya efektivitas dalam
komunikasi bisnis. Efektivitas komunikasi bisnis, seperti halnya jenis
komunikasi lainnya ditentukan beberapa hal :
1.
Persepsi
Komunikator
harus dapat memprediksi apakah pesan yang disampaikan dapat diterima komunikan.
2.
Keberhasilan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Salah
satu faktor keberhasilan komunikasi bisnis dalam penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi yaitu adanya proses integrasi informasi menyangkut ketersediaan
komunikasi data yang tepat guna. Ini mencakup beberapa faktor antara lain,
pertama, cakupan (range) produk jasa komunikasi data yang dimiliki. Dengan
adanya hirarki, jenis, dan besar kecilnya manufaktur mempunyai perbedaan
karakteristik sistem informasi yang dibutuhkan sehingga diperlukan jenis
layanan komunikasi yang berbeda pula. Kedua, Coverage. Diperlukan provider yang
dapat menyediakan layanan di lokasi manapun mengingat lokasi manufaktur yang menyebar
dan terkadang di daerah yang terpencil (rural area). Ketiga, unjuk kerja
(performansi). Performansi yang tinggi merupakan syarat utama agar komunikasi
selalu dapat dilakukan. Keempat, Biaya. Faktor biaya menjadi salah satu faktor
yang perlu dipertimbangkan agar efisiensi tetap dapat ditingkatkan.
Komunikasi
berbasis internet
Internet
menjadi suatu media komunikasi yang memegang peranan sangat penting dalam
perkembangan bisnis, secara garis besar terdapat tiga aktivitas bisnis utama
yang dapat dikomunikasikan lewat internet :
•
Membangun Produk.
•
Aktivitas opersional
•
Pelayanan Jasa,
Berbagai
aktivitas bisnis dapat dilakukan melalui internet, beberapa diantaranya adalah
sebagai berikut :
•
Berbagi data internal.
•
Rekruitmen calon pegawai.
•
Memperolah partner bisnis, dan pelanggan.
•
Menemukan informasi eksternal (pihak luar).
•
Pembelian material dan peralatan.
•
Promosi produk dan jasa.
•
Fasilitas penunjang bagi pelanggan.
•
Media kolaborasi dengan partner bisnis.
•
Publikasi perkembangan bisnis.
Komunikasi
bisnis berbasis internet, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, yaitu :
•
Menggunakan e-mail
•
Diskusi melalui Milist (mailing list)
•
Membuat suatu group/komunitas
•
Melalui video konferensi
•
Pesan singkat
•
Telepon berbasis internet, dan
•
Transfer data/dokumen
3.
Ketepatan
Komunikan
atau audience memiliki kerangka pikir. Agar komunikasi yang dilakukan tepat
sasaran, komunikator perlu mengekspresikan hal yang ingin disampaikan sesuai
dengan kerangka pikir komunikan.
4.
Kredibilitas
Dalam
berkomunikasi komunikator perlu memiliki suatu keyakinan bahwa komunikan dapat
dipercaya. Sebaliknya dia juga harus bisa mendapatkan kepercayaan dari
komunikan.
5.
Pengendalian
Dalam
komunikasi, komunikan memberika reaksa/umpan balik/feedback terhadap pesan yang
disampaikan. Reaksi ini harus bisa diantisipasi sekaligus dikendalikan oleh
komunikator sehingga tidak melenceng dari target komunikasi yang diharapkan.
6.
Kecocokan
Komunikator
yang baik selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang menyenangkan dengan
komunikan.
Pendapat
lain mengatakan bahwa agar komunikas berjalan secara efektif dan efisien maka
ada 3 hal yang sangat penting yaitu :
1.
Mampu membuat pesan dipahami.
2.
Harus memahami pesan yang diharapkan yang dikirim kepada anda.
3.
Kendali atas proses komunikasi harus diterapkan.
Selain
itu agar dapat melakukan komunikasi bisnis yang efektif, seorang komunikan
harus memiliki 3 kemampuan (skill), yaitu :
1.
Empati,
2.
Pembicara yang sederajat,
3.
Proyeksi atau menciptakan dampak.
Dengan
demikian apabila komunikasi bisnis berjalan secara efektif di suatu perusahaan
akan dapat menghasilkan beberapa hal sebagai berikut :
•
Mempercepat Penyelesaian Masalah.
•
Memperkuat Pengambilan Keputusan.
•
Meningkatkan Profesionalisme.
•
Memberikan Respon yang Positif terhadap Stakeholder.
•
Meningkatkan Produktivitas.
•
Memperkuat hubungan Bisnis.
Daftar Pustaka
http://ratnanhana.blogspot.com/2013/04/peranan-komunikasi-dalam-dunia-bisnis-1.html
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/memperbaiki-komunikasi-dalam-organisasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/kesalahpahaman-dalam-berkomunikasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/16/umpan-balik-dan-bentuk-bentuknya/
http://groupof3.blogspot.com/2013/12/tujuan-manfaat-komunikasi-bisnis.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab1-latar_belakang_dan_peranan_komunikasi_dalam_dunia_bisnis.pdf
https://4r13s.wordpress.com/2009/11/04/pengertian-dan-peranan-komunikasi/
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/11/25/komunikasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/memperbaiki-komunikasi-dalam-organisasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/17/kesalahpahaman-dalam-berkomunikasi/
https://taniakharismaya.wordpress.com/2015/03/16/umpan-balik-dan-bentuk-bentuknya/
http://groupof3.blogspot.com/2013/12/tujuan-manfaat-komunikasi-bisnis.html
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/komunikasi_bisnis/bab1-latar_belakang_dan_peranan_komunikasi_dalam_dunia_bisnis.pdf
https://4r13s.wordpress.com/2009/11/04/pengertian-dan-peranan-komunikasi/
http://nuwrileardkhiyari.blogdetik.com/2013/11/25/komunikasi/
Komentar
Posting Komentar