TUGAS 2 (Tarian Rudat (Khas Pulau Lombok) )
Tari Rudat di Pulau Lombok
Contoh Video Tari Rudat
Gerakan tari rudat seperti gerakan pencak silat.
Tari rudat sudah ada di Indonesia sejak abad ke-15. Dulu,
rudat diajarkan di pesantren sebagai sarana dakwah. Berbarengan dengan
penyebaran agama Islam di berbagai daerah di Indonesia, tari rudat pun menyebar
dan menjadi tarian rakyat.
Di Pulau Lombok, tari rudat
bisa kita jumpai hampir di setiap kecamatan. Bahkan, beberapa sekolah dasar
mengajarkan tari rudat kepada murid-muridnya.
Meskipun tari rudat cukup berkembang, pelatih tari rudat
tidak banyak. Salah satunya adalah Pak Murfa’in, seniman rudat yang tinggal di
Desa Bagek Polak, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Kata Pak Murfa’in, orang
mau membentuk grup rudat biasanya karena keinginan untuk melestariakan rudat
yang telah diajarkan oleh orang tua atau gurunya.
“Saya belajar rudat sejak
kecil,” kata Pak Murfa’in. “Kakek dan ayah saya semua punya rudat. Jadi
sekarang saya harus meneruskannya.”
Meskipun kesenian ini
dipandang kuno oleh anak-anak muda sekarang, Pak Murfa’in tetap semangat
melatih anak-anak yang mau bergabung di sanggarnya.
Pak Murfa’in sendiri
menggeluti tari rudat sudah 30 tahun. Namun, seperti kebanyakan seniman rudat
lainnya, Pak Murfa’in tidak tahu asal-usul kesenian ini. Kenapa gerakan-gerakan
tarian ini seperti gerakan-gerakan pencak? Kenapa syair lagunya mengandung
kalimat-kalimat zikir? Kenapa pula kostumnya seperti pakaian prajurit dari
Turki?
“Kita tidak tahu kenapa
begini-begitu. Kita tahunya, pakaian rudat itu begini, seperti pakaian prajurit
zaman dulu. Bajunya dari saten, pakai sabuk, pakai bapang (pangkat), pakai
tarbus (semacam songkok) dan pakai sorban,” jelasnya.
Jumlah pemain rudat ada 10
orang. Sedangkan pemain musik yang mengiringi rudat ada beberapa orang.
Masing-masing menabuh gendang, tambur, seruling, dan satu orang lagi bertugas
menyanyikan syair rudat.
Pementasan rudat hanya
berlangsung 10 menit. Terdiri 3 bagian, yaitu pembukaan, shalawat, dan penutup.
Menyaksikan tari rudat itu
seperti menonton pertunjukan pencak. Ada gerakan memukul, menendang, menangkis,
dan memasang kuda-kuda. Konon, gerakan-gerakan ini menunjukkan sikap waspada
dan siap siaga prajurit Islam tempo dulu.
Di Lombok, tarian rudat
banyak ditampilkan pada upacara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra’
Mi’raj, khataman Al-Qur’an, gebyar Muharam, Idul Fitri, dan hari besar Islam
lainnya. Selain itu, rudat juga sering ditampilkan untuk hiburan di lingkungan
pesantren, acara hajatan, juga untuk menyambut tamu di hotel-hotel berbintang.
Komentar
Posting Komentar