TUGAS 1 (Makalah Ilmu Budaya Dasar Tentang Kebudayaan ( Papua ) )
ILMU BUDAYA DASAR
KEBUDAYAAN PAPUA
KEBUDAYAAN PAPUA
Nama : Bahrudin Setama
NPM : 12214015
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
TUJUAN
1. Memahami Letak Geografis Papua.
2. Mengerti tentang Seni dan Budaya Papua.
3. Mengerti tentang Sosial dan Budaya Papua.
4.
Mengetahui bahasa - bahasa papua.
5.
Mengetahui cirri khas makanan daerah papua.
6.
Mengetahui pariwisata Budaya Papua
LATAR BELAKANG
Dalam
kehidupan berbudaya, tentunya Indonesia sebagai Negara kepulauan yang
begitu luas, dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia, yang dibatasi oleh
lautan, memiliki keragaman kebudayaan yang berbeda satu sama lainnya. Hal ini
tentu tak mesti menjadi sebuah perbedaan yang akhirnya menjadi konflik diantara
sesama bangsa Indonesia. Justru hal tersebut harus dianggap khazanah kekayaan
kebudayaan di Indonesia yang akan menjadi pemersatu bangsa, seperti halnya
semboyan Negara kita, “ Bhineka Tunggal Ika “ yang berarti berbeda-beda namun
tetap satu jua, Salah satu daerah di Indonesia yang memilki kebudayaan yang
cukup terkenal serta memiliki kebudayaan yang sangat kaya serta masih memiliki
keasliannya di tengah aliran globalisasi adalah salah satunya di daerah irian.
Seperti yang kita tahu bagaimana Begitu kayanya daerah irian ini. Ditambah lagi
dengan kekayaan kebudayaan begitu beragam serta jauh berbeda dengan kebudayaan
yang ada didaerah Indonesia lainya, bagaimana mereka masih berpegang teguh
terhadap ajaran nenek moyang mereka serta masih tertutup dari budaya luar.
ANALISIS SWOT
Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian
seseorang. Budaya dan kepribadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa
dipisahkan. Dimana budaya yang baik itu selalu mempengaruhi pribadi yang baik,
kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk juga. Disamping
itu kadang kala lingkungan menjadi hal utama yang dapat mempengaruhi baik
buruknnya budaya seseorang. Kita ambil contoh di papua memiliki berbagai
kebudayaan yang berbeda dengan daerah lainnya, sehingga dengan sendiri
kepribadian mereka juga agak berbeda dan unik. Sehingga kepribadian yang
terbentukpun agak unik dan berbeda. Contoh budaya potong jari, yang telah lama
turun temurun diterapkan di papua, bahkan menjadi budaya (kebiasaan) yang
lumrah untuk dihilangkan walaupun kelihatannya agak buruk dan tidak sesuai baik
norma agama maupun norma hukum.
PENJELASAN MENGENAI BUDAYA PAPUA
Papua adalah sebuah
provinsi Indonesia yang terletak dibagian tengah pulau Papua atau bagian paling
timurWest New Guinea (Irian Jaya). Belahan timurnya merupakan negara
Papua Nugini atau East New Guinea.
Provinsi Papua dulu
mencakup seluruh wilayah papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai
Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), para Nasionalis yang
ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa
pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini
Belanda (Nederlands
New Guinea atau Dutch New Guinea).
Setelah berada dibawah
penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai provinsi Irian Barat sejak
tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto
pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas freeport, nama yang tetap
digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
Nama provinsi ini diganti
menjadi Papua sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua.
Pada tahun 2004, disertai oleh berbagai protes, papua dibagi menjadi 2 provinsi
oleh pemerintah Indonesia : Bagian timur tetap memakai nama Papua, sedangkan
bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (Setahun kemudian menjadi
Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah provinsi Papua pada saat
ini. Kata Papua sendiri berasal dari bahasa Melayu yang berarti rambut
keriting, sebagian gambaran yang memacu pada penampilan fisik suku-suku asli.
A.
Kebudayaan di Papua
1. Budaya Tari - Tarian
Masyarakat pantai memiliki berbagai
macam budaya tari-tarian yang biasa mereka sebut dengan Yosim Pancar (YOSPAN),
yang didalamnya terdapat berbagai macam bentuk gerak seperti: (tari Gale-gale,
tari Balada, tari Cendrawasih, tari Pacul Tiga, tari Seka, Tari Sajojo).
Tarian yang biasa dibawakan
oleh masyarakat pantai maupun masyarakat pegunungan pada intinya dimainkan atau
diperankan dalam berbagai kesmpatan yang sama seperti: dalam penyambutan tamu
terhormat, dalam penyambutan para turis asing dan yang paling sering dimainkan
adalah dalam upacara adat. khususnya tarian panah biasanya dimainkan atau
dibawakan oleh masyarakat pegunungan dalam acara pesta bakar batu atau yang
biasa disebut dengan barapen oleh masyarakat pantai. tarian ini dibawakan oleh
para pemuda yang gagah perkasa dan berani.
Dengan budaya tarian Yospan
maupun budaya tarian Panah yang unik, kaya dan indah tersebut para orangtua
sejak dahulu berharap budaya yang telah mereka wariskan kepada generasi berikut
tidak luntur, tidak tenggelam dan tidak terkubur oleh berbagai perkembangan
zaman yang kian hari kian bertambah maju.
Para pendahulu yaitu para
orangtua berharap juga budaya tarian-tarian yang telah mereka ciptakan dengan
berbagai gelombang kesulitan, kesusahan dan keresahan tidak secepat dilupakan
oleh generasi berikutnya. mereka juga berharap dengan tidak adanya budaya Papua
yang kaya tersebut semakin maju, semakin dikenal baik oleh orang dikalangan
dalam negeri sendiri maupun dikenal dikalangan luar negeri dan juga semakin
berkembang kearah yang lebih baik yang intinya dapat tetap mengangkat derajat,
martabat, dan harkat orang Papua.
2. Budaya Perkawinan
Perkawinan merupakan
kebutuhan yang paling mendesak bagi semua orang. dengan demikian masyarakat
Papua baik yang di daerah pantai maupun daerah pegunungan menetapkan peraturan
itu dalam peraturan adat yang intinya agar masyarakat tidak melanggar dan tidak
terjadi berbagai keributan yang tidak diinginkan. dalam pertukaran perkawinan
yang di tetapkan orangtua dari pihak laki-laki berhak membayar mas kawin seebagai
tanda pembelian terhadap perempuan atau wanita tersebut.
Adapun untuk masyarakat
pantai berbagai macam mas kawin yang harus dibayar seperti: membayar piring
gantung atau piring belah, gelang, kain timur (khusus untuk orang di daerah
Selatan Papua) dan masih banyak lagi.
Berbeda dengan permintaan
yang diminta oleh masyarakat pegunungan diantaranya seperti: kulit bia (sejenis
uang yang telah beredar di masyarakat pegunugan sejak beberapa abad lalu), babi
peliharaan, dan lain sebagainya. dalam pembayaran mas kawin akan terjadi kata
sepakat apabila orangtua dari pihak laki-laki memenuhi seluruh permintaan yang
diminta oleh orangtua daripada pihak perempuan.
B.
Seni Kebudayaan Tradisional Daerah Papua Barat
1. Alat
Musik Tradisional Papua
Ada Salah satu nama alat
musik tradisional yang paling terkenal yang berasal dari Papua yaitu Tifa. Alat
musik Tifa merupakan alat musik tradisional yang berasal dari daerah maluku
serta papua. Bentuknya alat musik Tifa mirip gendang dan cara memainkannya Tifa
adalah dengan cara dipukul. Alat musik Tifa terbuat dari bahan sebatang kayu
yang isinya sudah dikosongkan serta pada salah satu ujungnya ditutup dengan
menggunakan kulit hewan rusa yang terlebih dulu dikeringkan. Hal ini
dimaksudkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Alat musik ini
sering di mainkan sebagai istrumen musik tradisional dan sering juga dimainkan
untuk mengiringi tarian tradisional, seperti Tarian perang, Tarian tradisional
asmat,dan Tarian gatsi.
2. Tarian
Tradisional Daerah Papua
Terdapat berbagai macam
tari-tarian dan mereka biasa menyebutnya dengan Yosim Pancar (YOSPAN). Di dalam
tarian ini terdapat aneka bentuk gerak tarian seperti tari Gale-gale, tari
Pacul Tiga, tari Seka, Tari Sajojo, tari Balada serta tari Cendrawasih. Tarian
tradisional Papua ini sering di mainkan dalam berbagai kesempatan seperti untuk
penyambutan tamu terhormat, penyambutan para turis asing yang datang ke Papua
serta dimainkan adalah dalam upacara adat.
3. Pakaian
Adat Tradisional Papua
Pakaian adat Papua untuk
pria dan wanita hampir sama bentuknya. Pakaian adat tersebuta memakai
hiasan-hiasan seperti hiasan kepala berupa burung cendrawasih, gelang, kalung,
dan ikat pinggang dari manik-manik, serta rumbai-rumbai pada pergelangan kaki.
4. Rumah
Adat Papua
Nama rumah asli Papua
adalah Honai yaitu rumah khas asli Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Bahan
untuk membuat rumah Honai dari kayu dengan dan atapnya berbentuk kerucut yang
terbuat dari jerami atau ilalang. Rumah tradisional Honai mempunyai pintu yang
kecil dan tidak berjendela. Umumnya rumah Honai terdiri dari 2 lantai yang
terdiri dari lantai pertama untuk tempat tidur sedangkan lantai kedua digunakan
sebagai tempat untuk bersantai, makan, serta untuk mengerjakan kerajinan tangan.
Perempuan senang sekali
memakai tas. Termasuk mungkin ibu dan saudari perempuanmu. Tapi tahukah kamu
kalau tas juga bisa menjadi simbol kehidupan yang baik, perdamaian, dan
kesuburan? Perempuan Papua, khususnya Papua Barat memiliki tas tradisional
bernama Noken yang merupakan perlambangan dari hal-hal di atas tadi.
Noken adalah kantong atau
tas yang dijalin dari kulit kayu. Biasanya tas ini digantung di kepala atau
leher perempuan Papua untuk membawa hasil bumi, anak babi, bahkan menggendong
bayi. Selain banyaknya bawaan yang bisa dikalungkan, beberapa perempuan bahkan
menggantungkan lebih dari satu noken di lehernya. Biasanya noken ini disusun
bertingkat di atas punggung supaya tidak saling tumpuk dan berat.
Hal lain yang menarik dari
tas tradisional ini adalah bahwa hanya perempuan Papua yang boleh membuat
noken. Perempuan Papua yang belum bisa menjalin noken bahkan sering dianggap
belum dewasa dan belum layak menikah. Kenapa laki-laki tidak boleh membuat
noken? Karena seperti yang sudah dikatakan di awal, noken adalah simbol sumber
kesuburan kandungan seorang perempuan.
Berbagai suku di Papua dan
Papua Barat menyebut noken dengan berbagai nama. Kayu yang digunakan sebagai
bahan baku juga berbeda-beda. Ada kulit kayu pohon Manduam, pohon Nawa bahkan
anggrek hutan. Noken dari bahan anggrek ini terkenal di Paniai dan nilainya
sangat tinggi. Harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Di kampung wisata
Sauwadarek, Papua Barat, kamu bisa menjumpai beberapa perempuan setempat yang
membuat noken. Harga noken di Sauwadarek relatif murah antara
Rp.25.000-Rp.50.000 per buah tergantung jenis dan ukurannya. Jadi, jika
kita berkunjung ke Papua Barat, noken akan menjadi oleh-oleh yang paling pas
untuk ibu dan saudari kita.
C.
Letak Geografis Papua
Bujur Timur dan 2°25'
Lintang Utara - 9° Lintang Selatan. ° - 141° Provinsi Papua dengan luas 31.7062 Km2, terletak diantara
130
Batas Wilayah :
Provinsi Papua berbatasan dengan :
Sebelah
Utara : Samudera Fasifik/Pacific Ocean
Sebelah
Selatan : Laut Arafura/Arafura Sea
Sebelah
Barat : Provinsi Papua Barat
Sebelah
Timur : Papua New Guinea
Topografi
Pegunungan Utama di
Provinsi Papua terdiri atas Pegunungan Kobowre di Nabire, Pegunungan Sudirman
di Enarotali dan Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya di Jayawijaya, Pegunungan
Vanres di Mamberamo, Pegunungan Gauntier dan Pegunungan Wisnumurti.
Gunung dan Puncak di
Provinsi Papua yang berada di deretan pegunungan tersebut adalah :
Gunung Waspada (1.070 m)
Puncak Jaya (5.030 m)
Puncak Trikora (4.750 m)
Puncak Yamin (4.350 m)
Puncak Mandala (4.700 m)
Gunung Dom (1332 m)
Pegunungan
Jayawijaya merupakan suatu perluasan cordillera yang mengubah dataran tinggi
Papua yang berpusat New Guinea, membentang sepanjang 400 mil (640 km) dari
timur ke barat menyeberangi bagian tengah Papua dengan puncak tertingginya
adalah Puncak Jaya 16,502 kaki (5,030 meter). Puncak dengan hutan lebat,
kecuali salah satu puncak tertinggi yang terdiri dari batu karang glaciated.
Di bagian utara terdapat
lembah yang dialiri sungai Tariku Dan Taritatu Sungai dan merupakan anak sungai
Mamberamo Sungai. Kebanyakan dataran rendah di semenanjung Bomberai berjejer
kearah barat sedangkan di Doberai yang bergunung-gunung ( Vogelkop; Belanda,
"Kepala Burung") berjejer kearah barat laut.
Sepanjang bagian selatan pegunungan Maoke terdapat suatu
area berpaya-paya yang luas [yang] yang dialiri oleh air dari sungai Digul,
Pulau, Braza, Baliem, Loren, Armandville, Blumen, Semara, dan Mapi Sungai.
Daerah Gunung yang tinggi ditutupi oleh lembah-lembah yang ditumbuhi rumput
kasar, dan tumbuh-tumbuhan hutan-hujan tropis. Sedangkan area utara pegunungan
tengah ditutupi oleh hutan basah. Di antaranya banyak ditumbuhi varieta pohon
palem (sagu, kelapa, dan nipa), kayu cendana, kayu hitam, karet, casuarina,
pohon cedar, buah sukun, dan bakau; anggrek dan pakis tumbuh dengan subur di
hutan basah tersebut. Kehidupan rimba meliputi binatang berkantung, monotremes
(binatang menyusui), ular, buaya, katup/kupu-kupu, burung kasuari,
cenderawasih, trenggiling, anjing liar, babi liar, kura-kura darat, kadal
kanguru pohon, burung bangau, merpati hijau, dan berbagai jenis burung.
D.
Sistem Sosial Dan Budaya Papua
Perspektif sosial dan
budaya merupakan proses perubahan yang diakibatkan oleh kemajuan pola pikir,
gagasan dan ide-ide manusia mengakibatkan terjadinya perbedaan dengan keadaan
sebelumnya dengan keadaan yang sedang dihadapi seperti perubahan struktur,
fungsi budaya baik dalam wujud penambahan unsur baru atau pengurangan dan
penghilangan unsur lama bisa dalam manifestasi kemunduran (regress) dan bisa
juga kemajuan (progress).
Kelompok asli di Papua
terdiri atas 193 suku dengan 193 bahasa yang masing-masing berbeda. Tribal arts
yang indah dan telah terkenal di dunia dibuat oleh suku Asmat, Ka moro, Dani
dan Sentani.
Sumber berbagai
kearifan lokal untuk kemanusiaan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik
diantaranya dapat ditemukan di suku Aitinyo, Arfak, Asmat, Agast, Aya maru,
Mandacan, Biak, Ami, Sentani dan lain-lain. Umumnya masyarakat Papua hidup
dalam sistem kekerabatan dengan menganut garis keturunan ayah (patrilinea).
Budaya setempat berasal dari Melanesia. Masyarakat penduduk asli Papua
cenderung menggunakan bahasa daerah yang sangat dipengaruhi oleh alam laut,
hutan dan pegunungan.
Berbicara mengenai sistem
sosial, terkandung sistem nilai sosial budaya. Koentjaraningrat (1974:25)1
menganggap nilai sosial budaya sebagai faktor mental yang menentukan perbuatan
seseorang atau sekelompok orang di masyarakat. Sistem nilai budaya terdiri dari
konsep-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat,
mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena itu
suatu nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan
manusia. Sistem-sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatnya lebih
konkrit, seperti aturan-aturan khusus, hukum dan norma-norma, semuanya juga
berpedoman kepada sistem nilai budaya.
Semua sistem nilai budaya
dalam semua kebudayaan, akan berkisar dalam lingkup masalah kehidupan (hakekat
hidup), kerja, waktu, alam atau lingkungan hidup dan hubungan dengan sesama
manusia. Sedangkan mengikuti klasifikasi Alisyahbana (1981:22)2, berusaha
memilah-milah berbagai macam nilai budaya menjadi enam kelompok.
Keenam jenis nilai
tersebut, timbul dari aktivitas budi manusia, yaitu:
(1) nilai teori atau ilmu yang merupakan
identitas tiap benda atau peristiwa, terutama berkait erat dengan aspek
penalaran (reasoning) ilmu dan teknologi;
(2) nilai ekonomi, yang mencari dan
member makna bagaimana kegunaan segala sesuatu, berpusat pada penggunaan sumber
dan benda ekonomi secara efektif dan efisien berdasarkan kalkulasi dan
pertanggung jawaban;
(3) nilai agama, yang melihat segala
sesuatu sebagai penjelmaan kekudusan, dikonsentrasikan pada nilai-nilai dasar
bagi kemajuan kehidupan di dunia dan akhirat;
(4) nilai seni, yang menjelmakan
keindahan atau keekspresifan;
(5) nilai kekuasaan, yang merupakan
proses vertikal dari organisasi sosial yang terutama terjelma dalam hubungan
politik, ditandai oleh pengambilan keputusan; dan
(6) nilai solidaritas sosial, yang
merupakan poros horizontal dari organisasi, terjelma dalam cinta dan kasih
sayang, namun lebih berorientasi kepada kepoercayaan diri sendiri.
Mengacu pada perbedaan
tofografi dan adat istiadat, penduduk Papua dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok besar, masing-masing :
1) penduduka daerah pantai
dan kepulauan dengan ciri-ciri umum rumah di atas tiang (rumah panggung) dengan
mata pencaharian menokok sagu dan menangkat ikan;
2) Penduduk daerah
pedalaman yang hidup di daerah sungai, rawa danau dan lebah serta kaki gunung.
Umumya mereka bermata pencaharian menangkap ikan, berburu dan mengumpulkan
hasil hutan;
3) Penduduk daerah dataran
tinggi dengan mata pencaharian berkebun dan beternak secara sederhana.
E.
PARIWISATA
1. Wisata Bawah Air: Wabbegong
Salah satu hewan yang terkenal menghuni kepulauan Raja Ampat di Papua Barat adalah Tasseled Wobbegong . Di balik namanya yang unik itu, wobbegong sebetulnya adalah nama yang diberikan untuk sejenis hiu yaitu hiu karpet atau carpet shark.Kenapa wobbegong disebut hiu karpet? Nama itu diberikan karena motif kulit wobbegong yang serupa tapi tak sama dengan karpet sehingga mudah berkamuflase di dasar samudera yang berpasir. Kamuflase wobbegong semakin meyakinkan dengan sesuatu yang serupa rumbai-rumbai di bagian mulut yang berguna untuk menangkap ikan.Panjang wobbegong antara 65 cm hingga satu meter, relatif tidak agresif, dan biasa diam di bawah karang atau goa-goa di dasar samudera. Mereka biasa ditemukan di perairan tropis dengan temperatur rendah seperti Samudera Pasifik dan Samudera Hindia bagian timur. Ingat, wobbegong adalah sejenis hiu. Itu artinya mereka memiliki gigi yang meskipun kecil tapi amat tajam. Meski wobbegong terkenal tidak berbahaya tapi kita tetap harus berhati-hati tidak mengganggunya. Ikan ini menggigit manusia yang menginjaknya, penyelam yang menyentuh atau menusuknya, atau siapa saja yang berusaha menghalangi jalan mereka.
Teluk Triton memiliki keindahan bawah laut yang luar biasa. Kekayaan ikan dan terumbu karangnya beraneka ragam. Di kawasan ini terdapat 937 spesies ikan juga 492 jenis karang. Lumba-lumba dan paus yang ramai bermain di sela pulau-pulau Teluk Triton menambah daya tarik tempat ini.
Di wilayah Mai-Mai, pengunjung dapat melihat adanya lukisan di tebing kapur setinggi puluhan meter. Garis-garis merah tergurat di dinding membentuk figur manusia, tanaman, reptil, ikan dll. Diduga lukisan tersebut berasal dari zaman mesolitikum.
Di wilayah Mai-Mai, pengunjung dapat melihat adanya lukisan di tebing kapur setinggi puluhan meter. Garis-garis merah tergurat di dinding membentuk figur manusia, tanaman, reptil, ikan dll. Diduga lukisan tersebut berasal dari zaman mesolitikum.
Tidak seperti cap cay kebanyakan, cap cay dari daerah Manokawari, Papua Barat, ini sedikit berbeda. Bahan utamanya bukanlah wortel, buncis, sawi, irisan daging ayam, bakso, jamur, atau udang dan cumi, melainkan kombinasi dari bunga papaya, sayur pakir atau sayur paku, serta daun melinjo, yang dalam bahasa Papua Barat disebut dengan daun gemeno.
kita miliki, jangan sampai budaya - budaya di Indonesia terutama papua tergerus oleh zaman yang sudah modern sekarang ini, karena Indonesia sangat terkenal dengan kebudayaannya, terutama kebudayaan papua, memiliki berbagai macam suku, ras, dan golongan yang terdapat di dalam suatu kehidupan masyarakatnnya.
Salah satu hewan yang terkenal menghuni kepulauan Raja Ampat di Papua Barat adalah Tasseled Wobbegong . Di balik namanya yang unik itu, wobbegong sebetulnya adalah nama yang diberikan untuk sejenis hiu yaitu hiu karpet atau carpet shark.Kenapa wobbegong disebut hiu karpet? Nama itu diberikan karena motif kulit wobbegong yang serupa tapi tak sama dengan karpet sehingga mudah berkamuflase di dasar samudera yang berpasir. Kamuflase wobbegong semakin meyakinkan dengan sesuatu yang serupa rumbai-rumbai di bagian mulut yang berguna untuk menangkap ikan.Panjang wobbegong antara 65 cm hingga satu meter, relatif tidak agresif, dan biasa diam di bawah karang atau goa-goa di dasar samudera. Mereka biasa ditemukan di perairan tropis dengan temperatur rendah seperti Samudera Pasifik dan Samudera Hindia bagian timur. Ingat, wobbegong adalah sejenis hiu. Itu artinya mereka memiliki gigi yang meskipun kecil tapi amat tajam. Meski wobbegong terkenal tidak berbahaya tapi kita tetap harus berhati-hati tidak mengganggunya. Ikan ini menggigit manusia yang menginjaknya, penyelam yang menyentuh atau menusuknya, atau siapa saja yang berusaha menghalangi jalan mereka.
Teluk Triton memiliki keindahan bawah laut yang luar biasa. Kekayaan ikan dan terumbu karangnya beraneka ragam. Di kawasan ini terdapat 937 spesies ikan juga 492 jenis karang. Lumba-lumba dan paus yang ramai bermain di sela pulau-pulau Teluk Triton menambah daya tarik tempat ini.
Di wilayah Mai-Mai, pengunjung dapat melihat adanya lukisan di tebing kapur setinggi puluhan meter. Garis-garis merah tergurat di dinding membentuk figur manusia, tanaman, reptil, ikan dll. Diduga lukisan tersebut berasal dari zaman mesolitikum.
Di wilayah Mai-Mai, pengunjung dapat melihat adanya lukisan di tebing kapur setinggi puluhan meter. Garis-garis merah tergurat di dinding membentuk figur manusia, tanaman, reptil, ikan dll. Diduga lukisan tersebut berasal dari zaman mesolitikum.
Tidak seperti cap cay kebanyakan, cap cay dari daerah Manokawari, Papua Barat, ini sedikit berbeda. Bahan utamanya bukanlah wortel, buncis, sawi, irisan daging ayam, bakso, jamur, atau udang dan cumi, melainkan kombinasi dari bunga papaya, sayur pakir atau sayur paku, serta daun melinjo, yang dalam bahasa Papua Barat disebut dengan daun gemeno.
kita miliki, jangan sampai budaya - budaya di Indonesia terutama papua tergerus oleh zaman yang sudah modern sekarang ini, karena Indonesia sangat terkenal dengan kebudayaannya, terutama kebudayaan papua, memiliki berbagai macam suku, ras, dan golongan yang terdapat di dalam suatu kehidupan masyarakatnnya.
2. Taman Wisata Suwandarek
Masih ingat tentang tas
tradisional Papua Barat bernama noken ? Nah, salah satu lokasi
yang memperlihatkan bagaimana noken dibuat adalah di Kampung Wisata
Sauwandarek. Kampung wisata ini terletak di Distrik Meos Mansar, Raja Ampat,
Papua Barat dan menawarkan berbagai hal menarik untuk
dijelajahi. Raja Ampat terkenal dengan keindahan bawah lautnya,
pantai Sauwandarek khususnya kawasan Selat Dampier juga tidak
ketinggalan. Ada beberapa lokasi untuk snorkeling
dan menyelam (dive site ). Penyelam bisa bertatap muka dengan kuda laut mini
(pigmy seahorse ), udang mantis, blue ring octopus, ikan mandarin, kakap
(schooling snapper ), gerombolan ikan tuna, dan barakuda. Kita bahkan bisa
menyaksikan atraksi memberi makan ikan di pantai.
Selain wisata air, kita bisa
menikmati keindahan darat dengan treking ke Telaga Yenauwyau. Keunikan telaga
ini adalah airnya yang asin. Rupanya dahulu di telaga ini ada sebuah goa yang
menghubungkan telaga dengan laut. Itu sebabnya air Telaga Yenauwyau asin.
Menurut cerita setempat, telaga
ini dihuni oleh seekor penyu putih. Tidak banyak orang yanb bisa melihat wujud
penyu tersebut. Itu sebabnya siapa yang kebetulan melihat penyu di telaga
keramat ini dipercaya akan mendapatkan keberuntungan. Kalau belum beruntung
melihat penyu putih tidak perlu berkecil hati. Kita masih bisa melihat burung
Maleo Waigeo (Spilocuscus papuensis), burung endemik di wilayah Sauwandarek.
Kalau kamu tertarik berkunjung
ke kampung wisata Sauwandarek, kamu bisa berangkat dari kota Sorong ke Ibu Kota
Kabupaten Raja Ampat, Waisai. Dari Waisai kamu bisa menggunakan perahu ke
Sauwandarek. Perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 7-8 jam. Oleh karena itu
kalau mau berkunjung ke Sauwandarek, jangan lupa siapkan bekal yang cukup untuk
perjalanan.
3. TelukTriton
F.
KULINER
1.
CapCay Khas Papua Barat
CAP cay adalah tumisan asal China. Ia terdiri dari beragam varian sayuran yang
diramu sedemikian rupa. Namun ia tak hanya dikenal di China, tetapi juga
dikenal sebagai panganan khas Papua Barat.
Bahan-bahan untuk membuat cap cay ini mudah
diperoleh. Hanya dibutuhkan tiga suing bawang merah, dua suing bawang putih,
dua buah cabai merah besar, lima buah cabai rawit (atau sesuai selera jika
ingin pedas), satu tangkai serai, terasi, garam, dan minyak goring secukupnya.
Untuk membuatnya juga tidak begitu sulit. Cuci
terlebih dahulu semua sayuran dan bumbu. Kemudian siapkan lima cangkir air
untuk merebus bunga papaya hingga layu. Selanjutnya, tuang air rebusan papaya
tadi dan cuci bunga papaya dengan air biasa untuk kemudian direbus kembali.
Untuk menghilangkan rasa pahit pada bunga papaya,
ulangi proses merebus dan mencuci bunga papaya ini sampai tiga kali.
Sementara itu, siangilah sayur pakis atau paku
dan daun gemeno atau melinjo. Setelah cabai merah besar dipotong serong dan
semua bumbu diulek halus, siapkan wajan dan minyak secukupnya. Tumislah bumbu
hingga kecokelatan dan harum.
Campurkan semua bahan. Ketika semuanya telah
layu, cap cay Papua pun siap dihidangkan. Jika diinginkan, cap cay Papua juga
dapat dikombinasikan dengan perasan kelapa sehingga kuahnya dapat dibuat
bersantan.
Berbeda dengan rumah-rumah makan khas lain di
Indonesia, cap cay ini tidak mudah diperoleh. Ia tak dapat dijumpai di
tempat-tempat makan di penjuru Manokwari. Untuk menikmati kelezatan cap cay
khas ini, masyarakat harus melakukan pemesanan secara khusus di rumah Ibu Ina,
(40). Posisinya terletak di Jalan Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Atas,
Manokawari.
Ketiadaan rumah makan khas Papua Barat sebetulnya
menjadi keprihatinan dari pengusaha catering yang cukup terkenal di Kota Buah
ini. Padahal, jika rumah makan khas tersebut ada, eksistensi makanan khas Papua
Barat tentu akan mudah diingat orang. Tidak saja cap cay papua barat, tetapi
juga keladi baker atau papeda.
“Rumah makan yang biasanya menyediakan masakan
khusus Papua, biasanya mudah diingat orang. Apalagi saat ini banyak turis
mancanegara mendatangi Kota Manokwari. Siapa tau masakan saya juga akan menjadi
buah bibir para turis itu, jika sampai di negaranya,” ujarnya berkelakar.
Namun, untuk mewujudkan rumah makan tersebut, ia
mengalami keterbatasan modal. Alhasil, mimpinya belum dapat terwujud.
Yang ia bisa lakukan saat ini hanyalah melayani pemesanan saja.
“Perlahan tapi pasti,” imbuh Ina.
Sebagai orang yang menyediakan makanan khas,
rumah Ina kerap disambangi oleh banyak masyarakat Papua Barat. Sebagaimana
penjualan makanan khas, pola periklanannya dilakukan dari mulut ke mulut.
“Dulunya hanya teman-teman dekat saja yang
memesan makanan, tapi ya berkat teman-teman itu, sekarang usaha catering ini
jadi berkembang,” kata Ina ketika ditemui di rumahnya.
“Usaha ini juga untuk menambah uang sekolah anak
dan makan sehari-hari,” tambah wanita yang juga menjadi satu-satunya pemasok
sayuran tauge di Pasar Tradisional Sanggeng, Kota Manokwari.
Harga yang dipatok Ina untuk satu porsi cap cay
relatif murah, yakni Rp15 ribu. Tak heran rumahnya sering dipadati oleh para
pemesan. Perharinya, jumlah pesanan bisa mencapai tiga puluh porsi.
“Kami selalu kebanjiran order setiap hari kerja,
Senin sampai Jumat. Kebanyakan mereka yang memesan makanan ini adalah mereka
yang bekerja di kantoran. Biasanya untuk pelengkap makan siang mereka.
Sementara, jika hari weekend tiba, cap cay Papua juga tetap menjadi primadona
pelengkap makan siang ataupun makan malam,” ungkap Ina.
Untuk memenuhi pesanan cap cay papua, Ina masih
melakukan seluruh proses memasak seorang diri.
“Masakan cap cay papua memang yang paling
terkenal untuk jenis masakan yang saya masak. Jadi untuk saat ini, belum
membutuhkan bantuan orang lain,” ujarnya.
Memang ada beberapa jenis masakan lagi yang biasa
dipesan masyarakat Kota Manokwari, seperti papeda atau ikan kuah kuning. Untuk
jenis masakan ini, jika sedang kebanjiran order, Ina tak segan melibatkan
ketiga anaknya yang masih bersekolah.
Menurut Ina, masakan cap cay papua barat telah
menjadi makanan andalan yang sangat digemari masyarakat di Manokwari, baik itu
warga asli Papua Barat maupun warga pendatang.
Kuliner
ini telah digemari masyarakat sejak 1900-an hingga saat ini. Bahkan, katanya,
untuk acara-acara keluarga, seperti pernikahan. Ia sendiri merupakan generasi
keempat yang turut melestarikan masakan khas ini.
2. Sagu
Sagu atau Sago
(Metroxylon spp) adalah sejenis tumbuhan dari keluarga palmae yang tersebar di
Papua Barat terutama daerah Wasior, Windesi, dan Salawati. Habitat tumbuhan
sagu berupa payau atau rawa serta daerah pinggir sungai dengan kadar garam
rendah. Tumbuhan sagu dewasa biasanya memiliki 18 pucuk daun dengan panjang 5-7
meter.
Sagu menjadi potensi daerah di Papua Barat karena
selain tepungnya bisa digunakan sebagai bahan makanan pokok juga sebagai bahan
pembuat lem plywood . Tapi bukan hanya tepung sagu saja yang bisa digunakan.
Daun sagu digunakan sebagai bahan atap rumah dan kerajinan tangan. Batangnya
digunakan sebagai dinding dan lantai rumah.
Tepung sagu diperoleh dari teras batang pohon
sagu.Ciri fisik tepung sagu mirip dengan tepung tapioka. Coba kamu intip lemari
dapur ibu dan rasakan perbedaan tepung tapioka dan tepung biasa. Lebih kesat.
Seperti itulah tepung sagu. It sebabnya dalam resep masakan, tepung sagu yang
relatif sulit didapat sering diganti dengan tepung tapioka.
Masyarakat Maluku dan Papua mengkonsumsi sagu
dalam bentuk papeda, semacam bubur. Sagu sendiri dijual dalam bentuk tepung
atau yang sudah dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang.
KESIMPULAN
DAN SARAN
·
Kesimpulan:
Kebudayaan dan kepribadiaan
adalah sesuatu yang mutlak yang terdapat pada suatu masyarakat, karena tanpa
kebudayaan dan kepribadiaan suatu masyarakat tidak akan berkembang di
antaramasyarakat yang satu dengan yang lain pasti trdapat kebudayaan yang berbeeda
pula. Karena itulah bila kita mempelajari kebudayaan orang lain kita tidak
boleh memandang dari sudut pandang kebudayaan kitaa sendiri karena akan
menyebabkan kesalahpahaman.
·
Saran:
Saran saya, kita sebagai
bangsa Indonesia harus melestarikan dan mencintai budaya - budaya yang
Contoh Tarian Khas Papua
Komentar
Posting Komentar